Jumat, 17 Juni 2011

PENGEMBANGAN KTSP


PENGEMBANGAN KTSP
            Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai komponen, yang tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai factor yang mempengaruhinya. Pengembangan KTSP memfokuskan pada kompetensi tertentu, berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang utuh dan terpadu serta dapat di demonstrasikan peserta dididk sebagai hasil dari wujud belajar penerapan KTSP mememungkinkan para guru merencanakan, melaksanakan dan menilai kurikulumserta hasil belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi, dan kompetensi dasar sebagai cermin penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang di pelajari.
A.    Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulu mtingkat satuan pendidikan dapat di lukiskan dalam bagan pengembangan kurikulum dan Nampak bahwa pengembangan kurikulum mencakaup beberapa tingkat, yaitu pengembangan kurikulum tingkat nasional, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP
1.      Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional
Kurikulum tingkat nasional di kembangkan dengan memperhatikan konteks pendidikan, jalur pendidikan merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan pembelajaran secara berjenjang dan berkesinambungan sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan di selenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan pembelajaran yang tidak harus benjenjang dan berkesinambungan termasuk pendidikan keluarga (UUSPN). Pengembangan kurikulum secara vertical berkaitan dengan kontinuitas antara berbagai jenjang pendidikan sedangkan secara horizontal berkaitan dengan keselarasan antar berbagai jenis pendidikan dalam berbagai jenjang. Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pemdidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan professional. Dalam kaitannya dengan KTSP, pengembangan kurikulum tingkat nasional di lakukan dalam rangka pengembangkan standar nasional pendidikan yang pada sat ini mencakup standar kompetensi lulusan dan standar isi untuk setiap satuan pendidikan pada masing-masing jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada jalur pendidikan sekolah.

2.      Pengembangan KTSP
Pada tingkat ini di bahas pengembangan kurikulum untuk setiap satuan pendidikan. Kegiatan yang di lakukan pada tahap ini antara lain :
a.       Menganalisis dan mengembangkan standar kompetensi lulusan dan standar isi.
b.      Merumuskan visi dan misi serta merumuskan tujuan dan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
c.       Berdasarkan SKL, standar isi, visi dan misi serta tujuan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan di atas selanjutnya di kembangkan bidang study yang akan di berikan untuk merealisasikan tujuan tersebut
d.      Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga kependidikan sesuai dengan kualifikasi yang di perlukan dengan berpedoman pada standar tenaga kependidikan yang di tetapkan BSNP.
e.       Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang di perlukan untuk memberi kemudahan belajar sesuai dengan standar sarana dan prasarana pendidikan yang di tetapkan BSNP

3.      Pengembangan Silabus
Pada tingkat ini di lakukan pengembangan silabus untuk setiap bidang studi pada berbagai satuan pendidikan kegiatan yang di lakukan antara lain :
a.       Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar serta tujuan setiap bidang studi
b.      Mengembangkan kompetensi dasar dan materi standar yang di perlukan dalam pembelajaran
c.       Mendeskripsikan kompetensi dasar serta mengelompokkannya sesuai dengan ruang lingkup dan urutannya
d.      Mengenbangkan indicator untuk setiap kompetensi serta criteria pencapaiannya dan mengelompokkannya sesuai dengan ranah pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai dan sikap.
e.       Mengembangkan instrument penilaian yang sesuai dengan indicator pencapaian kompetensi.

Penyusunan silabus mengacu pada KTSP dan perangkat komponen-komponennya yang di kembangkan berdasarkan standar kompetensi dan standar isi yang dikembangkan oleh BSNP, penyusunan KTSP dan silabus dapat di lakukan dengan melibatkan para ahli atau instansi yang relevan di daerah setempat seperti tokoh masyarakat, instansi pemerintah, instansi swasta termasuk perusahaan dan industry atau perguruan tinggi. Bantuan dan bimbingan teknis untuk pengembangan KTSP dan penyusunan silabus dapat di berikan oleh BSNP dan puskur balitnang Depdiknas.
4.      Pengambangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan standar kompetensi dan standar isi dalam silabus yang telah di identifikasi dan di urutkan sesuai dengan tingkat pencapaiannya pada setiap bidang studi selanjutnya di kembangkan program pembelajaran kegiatan pemngembangak kurikulum pada tingkat ini adalah menyusun dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran atau persiapan mengajar.
5.      Kurikulum Aktual
Kurikulum actual adalah interaksi antara peserta didik dengan guru dan lingkungan pembelajaran da;am hal ini dapat dikatakan bahwa bagaimana pun bagusnya suatu kurikulum maka aktualisasinya sangat di tentukan oleh profesionalisme guru dalam melaksanakan pembelajaran dan pembentuka kompetensi peserta didik.
B.     Prinsif Pengembangan KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang di buat BSNP dengan dengan memperhatikan prinsif sebgai berikut :
1.      Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum di kembangkan berdasarkan prinsif bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi menusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa, berahlak mulia, swehat, berilmu, cakap, kreatif, mendiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik di sesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2.      Beragam dan terpadu
Kurikulum di kembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan tanpa membbedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status social ekonomi dan gender, kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan local dan pengembangan diri secara terpadu serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan bermakna dan tepat bersubstansi.
3.      Tanggao terhadap Pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum di kembangakan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis san oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4.      Relevan dengan Kebutuhan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepantingan untuk menjadi relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja oleh karena itu pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan dan memperhatikan pengembangan integgritas pribadi, kecerdasan spiritual, keterampilan berfikir, kretifitas social, kemampuan akademik dan keterampilan vokasional.
5.      Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup kesluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajran yang di rencanakan dan di sajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6.      Belajar sepanjang hayat
Kurikulum di arahkan pada proses pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat kurikulum mencerminkan keterkaitan antar unsure-unsur pendidikan formal, informal, nonformal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7.      Seimbang antara kepentingan global, nasional dan local
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global, nasional dan local untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan global, local dan nasional harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan perkembangan era globalisasi dengan tetap berpegang pada motto bhineka tunggal ika kedalam kerangka NKRI
C.    Strategi Pengembangan KTSP
Terdapat beberapa strategi yang perlu di perhatikan dalam pengembangan dan pelaksanaak KTSP terutama berkaitan dengan sosialisasi KTSP di sekolah, menciptakan suasana yang kondusif mengembangakan fasilitas belajar dan sumber belajar, membina disiplin, mengembangkan kemandirian kepala sekolah, mengubah paradigmaguru serta pemberdayaan staf.
1.      Sosialisasi KTSP di sekolah
Hal pertama yang harus di perhatikan dalam pengembangan dan pelaksanaan KTSP adalah mensosialisasikan KTSP terhadap seluruh warga sekolah, bahkan terhdapa masyarakat dan orang tua peserta didik. Sosialisasi dapat di lakukan langsung oleh kepala sekolah apabila yang bersangkutan sudah mengenal dan cukup memahaminya, namun demikian, jika kepala sekolah belum begitu memahami atau belum mantap dengan konsep KTSP yang akan di kembangkan maka akan bisa mengundang ahlinya yang ada di masyarakat baik dari kalangan pemerintah, akademisi maupun dari kalangan penulis atau pengamat pendidikan.
            Sosisalisasi  perlu di lakukan secara matang kepada berbagai pihak agar dapat di pahami dan di terapkan secar optimal karena sosialisasi merupakan langkah penting yang akan menunjang dan menentukan keberhasilan KTSP. Setelah sosialisasi, kemudian mengadakan musywarah antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan komite sekolah untuk mendapatka persetujuan dan pengesahan dari berbagai pihak dalam rangka menyukseskan KTSP di sekolah.

2.      Menciptakan Suasana yang Kondusif
Iklim belajar yang kondusif di dukung oleh berbagai fasilitas belajar yang menyenangklan seperti sarana, prasarana, laboratorium, pengaturan lingkungan, penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara peserta Didik dengan guru dan di antara peserta didik itu sendiri serta penataan organisasi dan bahan pembelajaran secara tepat sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik, iklim yang menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktifitas sarta kreatifitas peserta didik iklikm belajar yang baik di antar lain dapat di kembangkan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut :
a.       Menyediakan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran.
b.      Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang kurang berprestasi
c.       Mengembangkan organisasi kelas yang efektif
d.      Menciptakan kerja sama saling menghargai
e.       Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan pembelajaran
f.       Pengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama
g.      Mengembangkan system evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri sendiri

3.      Menyiapkan Sumber belajar
Dalam pengembangan sumber belajar guru di samping harus mempu membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga guru juga harus berinisiatif mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkrit, untuk kepentingan tersebut guru harus senantiasa di upayakan peningkatan pengetahuan guru dan di dorong terus untuk menjadi guru yang kreatif dan professional terutama dalam pengadaan serta pendayagunaan fasilitas dan sumber belajar secara luas untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal, dalam kaitannya dalam proses pembelajaran idealnya di kembangkan ruang kelas untuk setiap rumpun mata pelajaran yang di lengkapi dengan sumber belajar untuk pembentukan kompetensi peserta didik dan pencapaian setiap tujuan pembelejara. Kelas idealnya ini hanya bvid=sa di kembangkan oleh sekolah sekolah yang berstatus social ekonomi mengengah ke atas namun demikian jika pemerintah sudah mampu dan mau merealisasikan anggaran minilan20% dari anggaran APBN dan APBD kondisi inilah yang memungkinakna semua lapisan masyarakat menikmati pendidikan secara adil dan merata menuju terwujudnya keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

4.      Membina disiplin
Dalam pegembangan KTSP guru harus mampu membina disiplin diri guru harus mampu membantu peserta didik mengembangkan pola prilakunya meningkatkan standar prilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untu menegakkan disiplin, pembinaan disiplin perlu memulai dengan prinsif yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yakni sikap demokratis sehingga perlu berpedoman pada hal tersebut yakni dari, oleh dan untu peserta didik.